Wednesday, June 29, 2016

Peristiwa Pembakaran Buku 10 Mei 1933


Para pemuda dan warga setempat yang ikut berpartisipasi dalam peristiwa tersebut sedang mengumpulkan buku yang dikategorikan sebagai buku yang harus dihancurkan.

Peristiwa ini adalah salah satu kampanye Partai Nazi untuk menghilangkan paham yang bertentangan dengan ideologi mereka, dengan cara mengumpulkan dan membakar semua buku-buku yang ditargetkan.

Buku-buku tersebut antara lain adalah yang mengandung paham Komunisme, Sosialis, Liberal dan Anarkisme. Tidak hanya buku-buku yang memuat paham tersebut saja yang dihancurkan, tapi Kitab Suci umat Yahudi dan bahkan buku yang ditulis oleh orang Yahudi juga turut menjadi korban pembakaran. Peristiwa ini di dalangi oleh Josep Goebbels, selaku menteri Propaganda Nazi Jerman. Goebbels berpendapat kalau Jerman harus “dibersihkan” dari budaya-budaya yang bertentangan dengan paham Nazisme dari semua aspek kehidupan.

 Seorang prajurit SA melempar buku ke bara api didepan kerumunan massa.

Beberapa anak kuliahan dan juga beberapa tentara-tentara SA dengan bahagia menyobek-nyobek buku yang nantinya akan dibakar.


Ribuan massa ditemani dengan beberapa perwira-perwira SA kelas tinggi sedang menyanyikan lagu kebangsaan Nazi Jerman beberapa saat setelah menteri propaganda Josep Goebbels memberikan pidato. 

Berawal pada tanggal 8 April 1933, saat Kantor Utama Pers dan Propaganda dari Persatuan Mahasiswa Jerman memproklamasikan “Revolusi melawan semangat anti-Nazi”.

Pergolakan ini mencapai puncaknya pada tanggal 10 Mei 1933, dimana sekitar 40.000 orang mahasiswa dan juga warga sipil Jerman turun ke jalanan sambil membawa bertumpuk-tumpuk buku dan membakarnya di depan Lapangan Opernplatz, Berlin sambil bernyanyi lagu-lagu patriotik Nazi Jerman. Dimana saat itu juga para petinggi partai Nazi juga hadir, termasuk Josep Goebbels yang langsung memberikan pidato kepada para mahasiswa yang berada di tempat.

Tugu peringatan peristiwa 10 Mei yang berada di kota Frankfurt, Jerman.

Lucunya, acara bakar-bakaran tersebut terhenti karena hujan lebat tiba-tiba mengguyur tempat tersebut, yang pada akhirnya setengah dari buku yang belum di bakar basah kuyup dan harus di jemur sampai pada saatnya dibakar kembali pada beberapa hari kemudian.


Wednesday, June 15, 2016

Dekrit Nero 19 Maret 1945


Tank Panzer VII "Maus" yang hancur tak berdaya akibat diledakkan oleh kru-nya sendiri. Konon katanya, tank ini mengalami kegagalan mesin (atau kehabisan bahan bakar ?) dan para kru-nya takut jika tank tersebut akan digunakan oleh pasukan musuh. Sehingga mereka memilih untuk menghancurkannya saja.

Dekrit Nero, atau Keputusan Nero, adalah perintah langsung yang dikeluarkan oleh Adolf Hitler pada 19 Maret 1945 yang berisi tentang perintah penghancuran infrastruktur di seluruh negara Jerman untuk mencegah pasukan Sekutu memanfaatkannya.

Sejak awal tahun 1945, situasi militer Jerman sudah dalam keadaan Defensif, itu membuat Hitler mulai putus asa. Banyak wilayah jajahan milik Jerman telah di merdekakan oleh pasukan sekutu, dan yang paling parah adalah Operasi Ardennes gagal dilaksanakan. Yang pastinya membuat kondisi militer Jerman bertambah runyam.

Tapi perlu diketahu bahwa Dekrit Nero bukanlah pertama kalinya Hitler mencoba untuk menghancurkan wilayahnya sendiri. Sesaat sebelum Sekutu membebaskan Paris, Hitler memerintahkan untuk menempatkan bahan-bahan peledak di seluruh landmark penting dikota tersebut. Hitler ingin jika pada waktunya Paris direbut, kota tersebut akan dibumi hanguskan. Hitler lebih memilih menghancurkan seluruhnya daripada memberikannya kepada sekutu. Tapi tugas ini gagal dilaksanakan, karena Dietrich Von Choltitz, menteri yang bertanggung jawab atas tugas tersebut malah kabur dan berkolaborasi dengan sekutu.

Tidak berbeda dengan perintahnya di Paris lalu, Dekrit Nero juga berakhir gagal. Kini Speer yang ditunjuk untuk bertanggung jawab atas tugas tersebut, tapi Speer kala itu memang sengaja menggagalkan perintah tersebut.

Albert Speer malah mengajak para jenderal dan perwira-perwira Nazi lainnya untuk mengabaikan perintah tersebut. Speer berkeyakinan kalau Jerman akan kalah dalam beberapa minggu, dan jika hal tersebut tetap dilakukan, maka kesengsaraan rakyat Jerman akan bertambah parah. Sebelumnya Hitler tidak mengetahui hal tersebut, tetapi dia mengaku kalau dia memang sengaja menggagalkan tugasnya saat dia berkunjung ke Bunker Hitler beberapa saat sebelum Berlin jatuh ke tangan sekutu. Hitler kemudian marah kepadanya dan memintanya untuk segera pergi dari Bunker-nya.

Dekrit Nero tersebut kira-kira berbunyi seperti ini :

"Semua fasilitas transportasi, komunikasi, fasilitas militer, perusahaan industri dan gudang suplai, serta hal-hal apapun yang berguna menunjang kehidupan rakyat, akan segera dihancurkan dengan harapan tidak bisa dimanfaatkan oleh musuh"

Monday, June 6, 2016

Pengertian Blok Axis


Blok Axis, atau yang lebih dikenal sebagai Blok Poros, adalah aliansi 3 negara Nazi Jerman, Jepang dan Italia pada Perang Dunia Kedua melawan Blok Allies atau Sekutu yang dipimpin oleh 3 negara besar saat itu, yaitu Komunis Soviet, Amerika dan Inggris. Nazi Jerman mempunyai wilayah kekuasaan hampir diseluruh tanah Eropa, Jepang menguasai wilayah Pasifik dan Asia, sedangkan Italia mendominasi sekitar laut Mediterania dan Afrika.

Blok Axis mempunyai keyakinan bahwa kekuatan Kapitalisme barat harus dihancurkan, ideologi tersebut hampir mirip dengan Komunisme yang juga menentang Kapitalisme dan pasar dunia. Tetapi Blok Axis juga terkenal sangat membenci Komunisme. Bahkan Blok Axis ini sendiri berdiri karena berawal dari “Pakta Anti-Komintern” pada November 1936 yang diciptakan oleh Jerman dan Jepang, Pakta ini bertujuan untuk saling bekerjasama untuk menentang dan membantu menyingkirkan paham Komunisme di wilayah jajahan masing-masing, yang nantinya Italia juga ikut bergabung tak lama kemudian.

Beberapa bulan kemudian, Jerman dan Jepang sepakat untuk menandatangani perjanjian kerjasama melawan Soviet. Pada bulan Mei 1939, Italia dan Jerman menandatangani perjanjian yang saat ini disebut sebagai “Pakta Baja”, yaitu perjanjian yang berisi tentang kerjasama Jerman-Italia dalam bidang ekonomi. Hal tersebut pada akhirnya mendorong ketiga negara tersebut untuk bersatu, dan pada tanggal 27 September 1940, ketiga negara tersebut menendatangani perjanjian kerjasama dalam bidang militer yang disebut dengan “Pakta Tripartit”. Dan aliansi Axis resmi didirikan.

Anak-anak Jerman, Jepang dan Italia berkumpul di Tokyo pada 17 Desember 1940 untuk merayakan bersatunya ketiga negara tersebut

20 November 1940, Rumania ikut masuk dan mendukung kekuatan Blok Axis. Slovakia juga ikut masuk dalam aliansi Axis 4 hari kemudian. Negara-negara kecil seperti Rumania dan Slovakia tidak mempunyai pilihan lain untuk mempertahankan kedaulatan negaranya, sehingga mereka terpaksa bergantung pada Nazi Jerman untuk melindungi negara mereka dari ancaman luar, terutama Uni Soviet.

Negara tetangga Rumania, Yugoslavia belum menentukan apakah mereka akan ikut juga dalam aliansi Axis atau tidak. Sedangkan Bulgaria masih ragu-ragu dengan kekuatan Axis, pemerintah Bulgaria juga tidak ingin terlibat permusuhan dengan Soviet. Oleh karena itu, Jerman memberi saran kompromi  dimana Bulgaria akan masuk dalam aliansi Axis, tetapi tidak akan memberi dukungan apapun terhadap Operasi Barbarossa (Invasi Jerman ke Soviet). Lalu pada Maret 1941, Bulgaria resmi bergabung dengan aliansi Axis.

Sementara itu Jerman menganggap Yugoslavia adalah negara Netral, karena negara tersebut sampai pada saat itu belum memutuskan apakah akan bergabung dengan Axis atau tidak. Hanya berselang 2 hari setelahnya, Yugoslavia mengalami kekosongan kekuasaan karena pemerintahnya digulingkan. Sehingga Blok Axis mudah masuk kedalamnya, akhirnya Yugoslavia menjadi wilayah jajahan Blok Axis dan dibagi menjadi 4 bagian.

Sementara kata “Axis”sendiri pertama kali diciptakan oleh Benito Mussolini pada September 1923 ketika ia mencari aliansi untuk melawan Yugoslavia dan Perancis dalam sengketa negara Fiume.

Jerman melancarkan Operasi Barbarossa pada tanggal 22 Juni 1941. Sekitar 4 hari kemudian, Finlandia bergabung mendukung kekuatan Axis dan ikut bertempur melawan Komunis Soviet. Finlandia berharap untuk merebut kembali tanah mereka yang telah direbut Soviet beberapa tahun silam.

Beberapa bulan setelahnya, tepatnya pada 7 Desember 1941, Jepang melancarkan serangan kejutan ke Pearl Harbor. Yang menyebabkan Amerika Serikat mau tidak mau harus bergabung dalam perang melawan Blok Axis. Hal ini tentu mengubah konflik tersebut dari yang awalnya adalah perang yang berbasis di Eropa, menjadi perang total yang berbasis di seluruh dunia. Ini juga adalah awal kelahiran aliansi Sekutu.

Pada awal perang, Blok Axis tumbuh menjadi aliansi raksasa super power dan mengakibatkan banyak negara tunduk pada mereka. Tapi seiring berjalannya waktu, Blok Axis mulai mengalami kemunduran secara terus menerus. Yang pada akhirnya mereka harus menelan kekalahan yang pahit.

Kemunduran Axis mulai terlihat setelah Benito Mussolini dibunuh dan dikudeta, Italia kemudian menyerah pada bulan September 1943. Pada Agustus 1944, Ion Antonescu, pemimpin Rumania juga digulingkan. Dimana yang pada akhirnya kedua negara tersebut bergabung dengan Sekutu.

 Mayat Benito Mussolini dan wanita simpanannya, Clara Petacci yang udah setengah hancur wajahnya akibat di siksa habis-habisan oleh puluhan orang dari partisan Komunis pada 28 April 1945

Sangat mengerikan


Lalu mayat mereka digantung terbalik dan diperlihatkan didepan publik kota Milan bersama 4 orang pendukung setianya (1 orang lainnya belum selesai digebukin)

Sejak awal tahun 1945, Nazi Jerman sudah sangat kewalahan menangkis serangan sekutu yang datang dari segala arah. Yang memang saat itu Nazi Jerman adalah satu-satunya anggota dari aliansi Axis yang berada di Eropa. Melihat kenyataan bahwa Jerman akan kalah perang, Hitler akhirnya bunuh diri di bunker-nya pada tanggal 30 April 1945. Seminggu kemudian, Karl Doenitz, selaku pemimpin tertinggi pasukan Nazi Jerman menyerah tanpa syarat kepada sekutu.

Sekarang kekuatan Axis hanya bergantung pada Jepang. Jepang masih tetap melakukan perlawanan kepada Sekutu, sampai Sekutu sudah kehabisan akal untuk membuat Jepang menyerah. Pada akhirnya Amerika menjatuhkan bom atom di Hiroshima pada 6 Agustus 1945. Dan 2 hari kemudian, satu bom atom lainnya dijatuhkan di Nagasaki. Ini adalah serangan bom Nuklir pertama dan terakhir dalam sejarah umat manusia, dimana setidaknya 240.000 orang meninggal dalam sekejap. Bom tersebut juga membuat jutaan bayi di Jepang lahir cacat dan mengalami mutasi genetika yang ekstrim karena terkena paparan radiasi dari bom tersebut.

Menteri Luar Negeri Jepang, Mamoru Shigemitsu, menandatangani dokumen 
kapitulasi Jepang di kapal USS Missouri pada 2 September 1945

Pasukan Sekutu di Paris langsung turun kejalanan dan bersenang ria
setelah mengetahui perang sudah berakhir

Dengan keadaan seperti ini, Kaisar Hirohito segera mengumpulkan para menterinya untuk berdiskusi mengenai negosiasi perdamaian dengan Sekutu yang mana saat ini dikenal sebagai Rapat 6 Besar. Dan Jepang secara resmi menyerah pada tanggal 2 September 1945. Perang Dunia Kedua pun berakhir dengan kekalahan Blok Axis.

Daftar Negara Anggota Blok Axis :

1.    Nazi Jerman, dibawah pimpinan Adolf Hitler
2.    Italia, dibawah Benito Mussolini
3.    Kekaisaran Jepang, dibawah Hideki Tojo dan Hirohito

Negara Boneka Jerman :
    
1.    Serbia
2.    Republik Sosialis Italia
3.    Slovakia

Negara Boneka Italia :

1.    Albania
2.    Montenegro
3.    Ethiopia

Negara Boneka Jepang :
    
1.    Manchukuo
2.    Mengjiang
3.    Nangking
4.    Burma
5.    Filipina
6.    Vietnam
7.    Laos
8.    Kamboja
9.    India

Negara Lainnya Yang Berkoalisi :

1.    Kroasia
2.    Vichy France
3.    Spanyol
4.    Denmark

Negara Bekas Anggota Blok Axis :

1.    Uni Soviet, keluar dari aliansi Axis sejak Invasi Jerman ke Soviet dalam Operasi Barbarossa
2.    Finlandia, bergabung dalam aliansi Sekutu tahun 1944
3.    Yugoslavia, memihak sekutu sejak 1941
4.    Italia, memihak sekutu sejak 1943
5.    Rumania, memihak sekutu sejak 1944
6.    Bulgaria, memihak sekutu sejak 1944