Thursday, October 20, 2016

Gyokuon-Hoso, Siaran Pidato Dimana Pertama Kalinya Orang Jepang Bisa Mendengarkan Suara Kaisar Mereka

Gyokuon-Hoso (玉音放送), atau "The Jewel Voice Broadcast", adalah siaran radio dimana Kaisar Hirohito mengumumkan bahwa Jepang telah menyerah tanpa syarat kepada Sekutu dan mengakhiri peperangan. Pidato ini di siarkan secara total diseluruh penjuru dunia pada jam 12.00 siang hari tanggal 15 Agustus 1945.


Ratusan warga sipil sekitar istana tumpah ruah kedalam 
halaman istana untuk mendengarkan pidato kaisar. 

Tawanan Jepang dengan hikmat mendengarkan siaran Gyokuon-Hoso 
di kamp Sekutu di Guam.

Siaran ini adalah pertama kalinya warga Jepang bisa mendengarkan suara kaisarnya. Selama beribu-ribu tahun, orang-orang Jepang sangat mendewakan kaisar mereka, sehingga rakyat sipil tidak boleh dan hampir mustahil bisa mendengarkan suara asli dari kaisar mereka. Oleh karena itu, kebanyakan kaisar Jepang jarang atau bahkan tidak pernah berbicara didepan publik.

Dialog dari pidato yang disampaikan oleh kaisar Hirohito bersifat sangat formal dan menggunakan bahasa-bahasa tradisional. Alih-alih menggunakan bahasa tradisional supaya lebih bisa dimengerti oleh rakyatnya, pidato ini malah menimbulkan kebingungan dan kekacauan di militer Jepang maupun rakyat sipil. Ditambah lagi dengan kualitas audio yang jelek membuat suara kaisar terdengar sedikit samar.

Pidato ini tidak disiarkan secara Live, tetapi merupakan pidato oleh kaisar yang direkam pada malam hari 13 Agustus 1945 di Istana Kekaisaran Tokyo dan kemudian diputar ulang pada 2 hari kemudian.

Kaisar Hirohito membaca skrip pidatonya.






Lembaran-lembaran skrip yang dibaca oleh kaisar Hirohito.

Setelah penyiaran rekaman ini, banyak tentara Jepang yang menentang keputusan kaisar untuk menyerah. Bahkan beberapa dari petinggi-petinggi kekaisaran pun merencanakan suatu kudeta pada kaisar Hirohito supaya membatalkan penyerahan kekuasaan pada Sekutu, yang mana kudeta tersebut saat ini dikenal sebagai Insiden Kyujo.

Selain Insiden Kyujo, ada juga satu insiden pemberontakan lainnya yang bertujuan untuk membatalkan penyiaran rekaman pidato tersebut. 1 hari menjelang penyiaran, tepatnya pada 14 Agustus 1945, sekitar 1.000 orang pasukan Jepang yang tidak terima akan keputusan Hirohito langsung berbondong-bondong menuju Istana Kekaisaran untuk mencuri dan merampas rekaman tersebut. Tetapi lucunya, para pemberontak ini malah kebingungan dan tersesat karena Istana tersebut mempunyai banyak ruangan dan lorong-lorong.

Mengetahui para pasukan mulai mendobrak masuk kedalam istana, salah-satu penjaga istana langsung berinisiatif menyembunyikan rekaman kedalam tumpukan pakaian cucian milik salah-satu keluarga kekaisaran. Yang kemudian rekaman ini berhasil diselundupkan keluar istana dan para pasukan pemberontak akhirnya dibubarkan.

Tidak sampai disitu, pada keesokan harinya, para pemberontak ini kembali berkumpul dan langsung menyerang studio tempat pemutaran rekaman tersebut. Tetapi penyerangan ini gagal dan para pemberontak kemudian ditahan. Pemberontak yang sangat keras kepala...

Meskipun upaya penyerangan tersebut gagal, tetapi piringan hitam rekaman asli yang telah diputar hilang, yang kemungkinan besar dicuri oleh salah-satu pasukan pemberontak. Untungnya sebelum dimulainya pemutaran rekaman tersebut, pihak petugas dari studio telah membuat salinan dari piringan yang asli dan kemudian memberikannya pada pemerintah kekaisaran Jepang, sehingga sampai saat ini semua orang bisa mendengarkan rekaman tersebut.

Sementara piringan hitam yang asli saat ini telah ditemukan. Tetapi tidak pernah diputar kembali dan hanya dipajang di museum.


Kau bisa melihat piringan hitam asli tersebut di Museum 
Nihon Hoso Kyokai yang berada di sekitar daerah Shibuya, Tokyo.

Oleh pemerintah Jepang, rekaman ini kemudian di remaster dengan kualitas suara yang lebih tinggi dan disiarkan kembali di Jepang pada 15 Agustus 2011 lalu.


Rekaman dari piringan hitam salinan.

Rekaman yang telah di-Remaster dan diputar kembali 
pada 15 Agustus 2011.

Sementara yang ini adalah rekaman asli siaran 
broadcast radio dari tahun 1945.


Friday, September 30, 2016

Tank-Tank Amfibi Jepang Pada Perang Dunia Kedua

Sebenarnya militer Jepang banyak membuat tank-tank dan kendaraan amfibi lainnya, tetapi yang paling banyak terlihat cuman 3 jenis. Yaitu Type-2 Ka-Mi, Type-3 Ka-Chi dan Type-4 Ka-Tsu.

Type-2 Ka-Mi 


Tank Ka-Mi mengarungi lautan

Type-2 Ka-Mi, atau bisa disingkat Ka-Mi saja, adalah tank amfibi pertama milik Angkatan Laut Kekaisaran Jepang. Dikarenakan pada saat itu di pulau-pulau pasifik jarang terdapat fasilitas pelabuhan yang memadai, kapal-kapal pengangkut pasukan tidak bisa menurunkan pasukan disembarang tempat. Lalu lahirlah tank Ka-Mi, sebagai jawaban atas masalah ini.

Para desainer tank Ka-Mi memilih tank Type-95 Ha-Go sebagai dasar rancangan mereka. Bagian internal tank Ha-Go meliputi bagian mesin, transmisi, suspensi dan bagian permesinan lainnya dibiarkan untuk nantinya dipasangkan pada Ka-Mi. Sementara bagian luarnya dirombak habis-habisan.

Tank ini mempunyai 2 bagian alat pengapung, internal dan eksternal. Ada 2 alat pengapung eksternal, yaitu yang dipasangkan pada depan dan belakang tank. Pengapung ini bisa dibongkar pasang, biasanya pengapung eksternal ini di bongkar saat berada di daratan, supaya tidak terlalu ribet.

Sedangkan pengapung internal berada di bagian bawah glacis, pengapung ini berupa ruangan-ruangan hampa yang dibagi menjadi beberapa bagian untuk meminimalisir bahaya tenggelam, jika ada saat salah satu bagian kompartmen bocor atau kemasukan air.


 Barisan tank Ka-Mi tanpa pengapung di Saipan.

 Sebuah tank Ka-Mi yang sudah setengah hancur, Saipan 1944.

Tank Ka-Mi rampasan milik Sekutu, Rabaul 1945


Beberapa tank Ka-Mi yang diangkut oleh kapal Jusokan-class

Tank ini juga memiliki kubah cerobong asap yang dihubungkan pada pipa knalpot. Cerobong asap ini wajib dipasangkan ketika akan digunakan berjalan di air, supaya knalpot tidak kemasukan air. Benda ini juga bisa dibongkar pasang.

Selain pengapung dan kubah cerobong asap yang bersifat portable (bisa dibongkar-pasang), tank ini juga memiliki kubah tambahan yang bisa dipasangkan pada bagian atas turret untuk navigasi saat berada di perairan. 

Ka-Mi memiliki meriam berkaliber 37mm sebagai persenjataan utama, dan 2 unit senapan mesin Type-97 kaliber 7.7mm sebagai persenjataan tambahan. Satu unit dipasang secara Co-Axial. Satunya lagi dipasang pada bagian hull frontal, senapan mesin dibagian hull ini tidak bisa digunakan ketika berada di air, karena akan tertutup oleh alat pengapung. 

Sementara armornya sangatlah tipis, hanya sekitar 6-12mm saja. Kebanyakan tank-tank amfibi memang didesain untuk tidak terlalu berbobot, karena kalo terlalu berat nanti tenggelam dan jadilah kapal selam, awokawoakwok.

Ka-Mi banyak terlihat pada awal-awal perang, dimana tank ini banyak ditugaskan disekitar bagian selatan Pasifik, Kepulauan Marshall, Kepulauan Mariana, Saipan, termasuk Filipina dan Indonesia. Ka-Mi pertama kali digunakan dalam pertempuran Guadalcanal pada 1942. Banyak Ka-Mi terlihat juga di pertempuran pulau Leyte pada 1944, dimana tank Ka-Mi ini digunakan untuk mengangkut pasukan Rikusentai dari Teluk Ormoc. 

Spesifikasi

Nama Resmi : Toku-Ni-Shiki Uchibitei Ka-Mi (特二式 内火艇カミ) 
Type : Tank Amfibi Kelas Ringan
Dirancang : 1941
Diproduksi : 1942-1943
Jumlah Produksi Total : 184 unit
Perang : Perang Dunia Kedua
Pengguna : Dai Nippon Teikokku Kaigun (Angkatan Laut Kekaisaran Jepang)
Berat : 12.5 ton (9.15 ton jika tanpa alat pengapung eksternal)
Panjang : 7.42 m (4.80 m jika tanpa pengapung eksternal)
Lebar : 2.8 m
Tinggi : 2.34 m
Awak : 5 Orang
Armor : 6-12 mm
Persenjataan Utama : meriam Type-1 37mm
Persenjataan Tambahan : 2 unit, senapan mesin ringan Type-97 7.7mm 
Mesin : Mitsubishi A6120VDe 6-Cylinder diesel, dengan kekuatan 115 hp
Jarak Operasional : 170 km (daratan), 140 km (perairan)
Kecepatan Max. : 37 kmph (daratan), 10 kmph (perairan)

Type-3 Ka-Chi

Type-3 Ka-Chi

Type-3 Ka-Chi awalnya akan digunakan sebagai pengganti tank amfibi sebelumnya, yaitu Type-2 Ka-Mi. Berbeda dengan Ka-Mi yang diluncurkan lewat media kapal, Ka-Chi diluncurkan menggunakan media kapal selam.

Tipe 3 Ka-Chi didasarkan pada chassis tank Type-1 Chi-Da, yang mana membuat Ka-Chi memiliki armor lebih tebal daripada Ka-Mi. Sama dengan Ka-Mi, pengapung dan kubah cerobong asap Ka-Chi bersifat Portable, tetapi kadang para kru membiarkan pengapung ini terpasang terus supaya tidak terlalu ribet bolak-balik memasang-melepas pengapung jika saatnya nanti dibutuhkan menyebrangi perairan.

Ka-Chi mempunyai meriam berkaliber 47 mm sebagai persenjataan utama, meriam dari tank ini adalah meriam yang sama yang digunakan pada tank Type 97-Shinhoto Chi-Ha. Sedangkan 2 unit senapan mesin ringan Type-97 dipasangkan pada hull dan satunya lagi dipasangkan secara Co-Axial dibagian belakang turret.

Selama masa produksinya (1943-1945), tank Ka-Chi hanya diproduksi sangat-sangat terbatas, yang hanya kira-kira 19-20 unit saja. Hanya 1 unit yang pernah ditugaskan di Asia Tenggara, sisanya hanya digunakan untuk latihan dan patroli dalam negri. Tank ini diproduksi dalam jumlah kecil bukan karena Jepang kehabisan sumber daya, tetapi karena saat itu Jepang sudah kehilangan minat dalam pengembangan tank milik mereka dan lebih condong mengembangkan kendaraan-kendaraan tempur lain, seperti pesawat dan kapal.



Ka-Chi, tanpa pengapung dan dengan pengapung
dan sebuah orang...

Spesifikasi

Nama Resmi : Toku-San-Shiki Uchibitei Ka-Chi (特三式内火艇カチ)
Type : Tank Amfibi Kelas Medium
Negara Asal : Jepang
Pengguna : Dai Nippon Teikokku Kaigun (Angkatan Laut Kekaisaran Jepang)
Dirancang : 1942-1943
Diproduksi : 1943-1945
Jumlah Produksi Total : 19-20 unit
Berat : 28.7 ton (dengan pengapung)
Panjang : 10.3 meter (dengan pengapung)
Lebar : 3 meter (dengan pengapung)
Tinggi : 3.82 meter (dengan pengapung)
Kru : 7
Armor : 50mm
Persenjataan Utama : meriam Type-1 kaliber 47mm
Persenjataan Tambahan : senapan mesin ringan Type-97 kaliber 7.7mm
Mesin : Mitsubishi Type-100 V-12, diesel, 240 hp
Jarak Operasional : 320 km
Kecepatan Max. : 32 kmph (daratan), 10 kmph (perairan)


Type-4 Ka-Tsu

Ka-Tsu rampasan milik Sekutu, Kure 1945


Seperti inilah kira-kira Ka-Tsu jika dibuat gambaran

Sebenarnya kendaraan ini bukanlah sebuah tank amfibi, tetapi lebih mirip sebuah kendaraan pengangkut barang.

Pengalaman tempur Jepang di Kepulauan Solomon pada tahun 1942 mengungkapkan betapa susahnya pengiriman suplai didaerah pasifik, yang mana hal ini mendorong militer Jepang untuk memulai pengembangan kendaraan amfibi ini, yang mana kemudian Komandan Hori Motoyoshi ditunjuk untuk membuat desain awal kendaraan tersebut.

Tugas utama Ka-Tsu adalah untuk mengangkut kargo suplai dan pasukan infanteri. Tank ini hanya dilengkapi dengan 2 buah torpedo dengan berat masing-masing 1 ton sebagai persenjataan utama, ditambah dengan 2 unit senapan mesin berkaliber 13mm. Sementara armornya sendiri sangatlah tipis, hanya sekitar 10mm pada bagian kemudi, dan sedikit tambahan ketebalan armor pada bagian penumpang, mungkin sekitar 15-20mm. Tak seperti Ka-Mi dan Ka-Chi, pengapung Ka-Tsu berada dibagian internal dan bersifat permanen.

Awalnya Ka-Tsu akan digunakan untuk menyerang kapal-kapal Sekutu yang berlabuh di Atol secara diam-diam, karena kapal-kapal yang berlabuh tersebut tidak mudah diserang dengan cara biasanya. Tetapi hal ini tidak pernah direalisasi keburu perang sudah berakhir dan akhirnya Ka-Tsu hanya digunakan untuk kendaraan pengirim suplai dan sebagai Landing Craft.

Kekurangan fatal Ka-Tsu adalah mesinnya yang kurang bertenaga, membuat kendaraan ini sangat lambat dan sering mogok. Selain itu, mesinnya juga sangat berisik.

Ka-Tsu adalah tank amfibi terakhir yang dibuat oleh Jepang saat Perang Dunia Kedua.

Nama Resmi : Toku-Yon-Shiki Uchibitei Ka-Tsu (特四式内火艇カツ)
Dirancang : 1942-1943
Diproduksi : 1944
Jumlah Produksi Total : Hanya beberapa unit siap tempur, 90 unit prototype
Berat : 16 ton
Panjang : 11 m
Lebar : 4 m
Tinggi : 2.25 m
Awak : 5 orang
Persenjataan Utama : 2 buah torpedo
Persenjataan Tambahan : 2 unit Senapan Mesin Berat kaliber 13mm
Kecepatan Max. : 10 kmph (perairan)


Pada masa akhir perang, banyak dari ketiga jenis tank amfibi ini dikubur didalam tanah oleh tentara Jepang sendiri tanpa alasan yang jelas. Mungkin mereka takut desain tank mereka dijiplak oleh Sekutu (.___.)

Wednesday, September 28, 2016

Schürzen

Schürzen, adalah sebuah lempengan baja yang biasanya ditambahkan pada sisi samping dan bagian turret tank untuk memeberikan perlindungan terhadap peluru-peluru HE-AT (High Explosive-Anti Tank).



Yang saya lingkari merah-merah itu adalah Schürzen

Pada umumnya, peluru jenis HE-AT akan meledak jika proyektilnya menabrak sebuah benda. Prinsip Schürzen adalah untuk meledakkan peluru HE-AT sebelum menabrak dinding armor utama pada tank. Singkatnya, Schürzen adalah sebuah armor yang melindungi sebuah armor. Schürzen yang dipasangkan pada tank-tank tidak begitu efektif untuk menangkis serangan peluru AT (Anti-Tank), karena lempengan Schürzen biasanya sangat tipis.

 Panzer IV dengan Schürzen. Kursk,1943.

Sturmgeschütz III milik divisi Panzer SS ke-2 "Das Reich"

Karena negara-negara sekutu tidak menyediakan Schürzen secara resmi, Kadang para kru tank Sekutu berinisiatif menggunakan benda-benda lain untuk alternatif Schürzen. Seperti sandbag, batangan kayu, besi bekas, atau bahkan rantai track dari tank-tank yang telah rusak.

Tank M4A2 Sherman milik Amerika dengan Sandbag 
sebagai alternatif Schürzen.

Tank M4 Sherman yang menggunakan track tank 
bekas sebagai alternatif Schürzen.


Zimmerit

Zimmerit adalah sejenis pasta yang digunakan untuk melapisi bagian eksterior tank-tank Jerman, pasta ini mengandung bahan anti-magnetik sehingga sangat efektif melindungi tank-tank dari ancaman ranjau magnetik.



Yang saya lingkarin merah-merah itu adalah Zimmerit.

Zimmerit mulai muncul pada tahun 1943. Zimmerit normalnya hanya diaplikasikan pada bagian hull, karena bagian tersebut adalah bagian yang paling banyak mengandung konduktor magnet sehingga berpotensi terkena ranjau magnetik. Tetapi kadang Zimmerit diaplikasikan keseluruh bagian luar tank untuk menambah proteksi.

Cara pengaplikasian Zimmerit pada ranpur sangatlah rumit dan memakan waktu yang lama. Pertama-tama tank atau ranpur yang akan dilapisi Zimmerit di "mandikan" dahulu dan dikeringkan untuk menghilangkan kotoran pada badan tank. Kemudian Zimmerit dioleskan secara merata dengan ketebalan 5mm pada badan tank, dan kemudian dikeringkan selama 24 jam. Setelah kering, tank kemudian dilapisi Zimmerit kembali dan dibuat pola menggunakan sisir besi. Tahap terakhir tank akan dibakar dengan alat penyembur api sejenis Flamethrower yang akan mengeringkan lapisan Zimmerit tadi dengan lebih efektif, dalam tahap ini biasanya hanya membutuhkan waktu sekitar 1-2 jam.

Jika bahan bakar penyembur api sedang kosong, tank-tank yang telah dilapisi Zimmerit tadi terpaksa dikeringkan menggunakan panas matahari, biasanya tahap ini memakan waktu cukup lama, yaitu sekitar 8-10 hari, tergantung cuaca. 


Panzer Tiger I dari divisi Grossdeutschland, 1944. 

Tiger I yang sedang di service 
Italia, 1944.

Panzer V "Panther" milik divisi Panzer SS ke-5 "Wiking".

Uniknya lagi, pada masa-masa akhir perang, kuantitas produksi Zimmerit diperkecil sehingga persediaan Zimmerit juga langka. Banyak kendaraan hanya dilapisi 1x saja untuk menghemat waktu pengerjaan dan persediaan. Para kru biasanya menggunakan semen sebagai pengganti Zimmerit.


Tank M4A2 Sherman milik Amerika yang dilapisi dengan Zimmerit, sangat unik.
Kemungkinan tank ini adalah rampasan milik Jerman.
Atau kru tank tersebut-lah yang mencuri Zimmerit ? (.____.)

Sayangnya, tidak semua kendaraan tempur Jerman bisa dilapisi dengan Zimmerit. Kendaraan-kendaraan tempur yang mendapatkan jatah Zimmerit, antara lain yaitu :

Panzerkampfwagen III
Panzerkampfwagen IV
Panzerkampfwagen V "Panther"
Panzerkampfwagen VI "Tiger" (hanya model produksi akhir dan pertengahan)
Panzerkampfwagen VI "Königstiger" (hanya model produksi awal)
Sturmgeschütz III
Sturmgeschütz IV (hanya model produksi awal)
Sd.Kfz.186 "Jagdtiger" (hanya model produksi Porsche)
Sd.Kfz.173 "Jagdpanther" (hanya model produksi awal)
Sd.Kfz.162 "Jagdpanzer IV"
Sd.Kfz.166 "Brummbär"
Sd.Kfz.184 "Elefant"
Sd.Kfz.251 "Hanomag" (sangat jarang sekali)

Komposisi Zimmerit :

40% Barium Sulfat (BaSO4), bahan utama pembuatan cat dan pewarna sintetis
25% Polyvinyl Asetat (C4H6O2), bahan utama lem kayu
15% Pigmen Ochre
10% Zinc Sulfida

10% Serbuk gergaji

Setelah perang, Inggris pernah mencoba membuat Zimmerit versi mereka sendiri. Tetapi gagal karena komposisinya tidak pas.

Monday, September 26, 2016

Panzerkampfwagen VIII "Maus", Tank Terbesar Dalam Sejarah Umat Manusia


Panzerkampfwagen VIII “Maus”, adalah tank kelas Super-Berat milik Nazi Jerman yang mulai dikerjakan pada 1942 dan diselesaikan pada tahun 1944. Tank ini diyakini sebagai tank terbesar dalam sejarah umat manusia.

Satu-satunya tank Maus didunia berada di Museum Tank Kubinka, Russia.
Foto diambil tahun 2009.

Secara resmi, keseluruhan produksi tank Maus hanya berbentuk prototype, yaitu Prototype V1 dan V2.

Prototype V1, adalah prototype tank Maus pertama. V1 ini dikerjakan pada awal tahun 1942 dan selesai pada 24 Desember 1943. Prototype ini menggunakan mesin Daimler-Benz MB 509 Diesel 12-cylinder dengan kekuatan mencapai 1.080 hp. Ditambah dengan generator listrik untuk power supply cadangan. Generator listrik tersebut memakan tempat hampir sepertiga badan tank, inilah yang menyebabkan turret tank Maus didesain mentok kebelakang.

Track-nya mempunyai lebar 1 meter dan tebalnya mencapai 10cm. Sementara armornya memiliki ketebalan 200mm disetiap sisinya. Kecuali bagian belakang dan atas, yang mana pada bagian belakang mempunyai armor 250mm dan bagian atas kemudian di-upgrade menjadi 220mm, untuk mengatasi serangan pesawat Il-2 Shturmovik milik Soviet. Prototype ini mempunyai total berat 188 Ton.

Meskipun badan V1 sangat besar dan lebar, tetapi faktanya ruangan didalam tank ini sangatlah sempit dikarenakan hampir 70% badannya termakan oleh mesin dan perangkat lain. Bahkan, driver tidak bisa bergerak bebas, satu-satunya jalan masuk dan keluar bagi driver hanya dilubang palka diatas kepalanya.

Sebenarnya prototype V1 sudah siap digunakan dimedan pertempuran, hanya saja turret-nya belum diproduksi. Yang pada akhirnya, prototype ini dipasangi turret bohongan yang terbuat dari kayu saat akan diuji coba. Uniknya, V1 ini diberi marking logo palu arit Komunis dibagian sisi sampingnya, entah apa maksudnya.

 V1 yang ambles kedalam lumpur saat diujicoba, 1944

Proses pengecatan V1

       V1 saat ditemukan oleh pasukan Soviet.
       Btw, jika kalian teliti, kalian akan menemukan marking 
palu arit Komunis pada ketiga foto diatas.
        
Prototype V2, adalah prototype tank Maus terakhir, selesai diproduksi pada Maret 1944, dan lagi-lagi tanpa turret. Turret V2 baru selesai pada akhir tahun 1944.

Secara keseluruhan, V2 tidak terlalu berbeda dengan V1. Yang mana hanya ada sedikit peningkatan performa pada mesin dan power supply cadangan. Dan mungkin juga sedikit upgrade pada armor. V2 menggunakan mesin Daimler-Benz MB 517 dengan kekuatan 1.200 hp. Prototype V2 ini mempunyai berat kira-kira 200 Ton.



Proses uji coba V2 

Prototype V1 dan V2 mempunyai persamaan persenjataan yang dipakai. Yaitu meriam KWK 44 L/55 kaliber 128mm untuk persenjataan utama, meriam dengan kaliber sebesar itu bisa menghancurkan segala jenis kendaraan tempur semasa Perang Dunia Kedua. Sedangkan meriam 75mm KWK 44 L/36.5 dan senapan MG-34 kaliber 7.92mm digunakan untuk persenjataan tambahan yang akan dipasangkan secara Coaxial. Sayangnya, turret V1 tidak pernah selesai diproduksi keburu perang sudah berakhir. Dan hanya prototype V2 yang pernah digunakan dalam medan pertempuran.

 Foto terakhir V2 yang masih "hidup"

Meskipun begitu, peran tank Maus dalam Perang Dunia Kedua tidak begitu signifikan, Maus pernah terlihat berkeliaran disekitar kota Berlin. Sampai pada akhirnya kru-nya sendiri menghancurkan tank tersebut karena mesinnya mogok dan takut akan digunakan kembali oleh musuh. Hanya ada satu unit tank Maus yang tersisa, dikarenakan V1 ini tidak punya turret, bagian turret V2 yang hancur tadi dikumpulkan dan kemudian dipasang lagi ke badan V1 oleh pemerintah Soviet. Dan sekarang tank ini berada di Museum Tank Kubinka.





V2 yang ditemukan hancur disekitar Zossen. 
(dilihat dari berbagai sisi)

Spesifikasi (V2)

Nama Resmi : Sd.Kfz.205 Panzerkampfwagen VIII
Type : Tank kelas Super-Berat
Negara Asal : Nazi Jerman
Diproduksi : 1944
Total Produksi : 1 unit
Berat : 200 Ton
Panjang : 10,2 meter
Lebar : 3,71 meter
Tinggi : 3,63 meter
Kru : 6 Orang
Armor : 200mm (depan), 180mm (sisi samping), 150mm (belakang), 220mm (atas)
Persenjataan Utama : 128 mm KWK 44 L/55 (68-Rounds)
Persenjataan Tambahan (Co-Axial) : 75 mm KWK 44 L/36,5 (100-Rounds), 7.92 mm MG-34 (1.000-Rounds).
Mesin : Daimler-Benz MB 517, 1.200 hp
Kapasitas Bahan Bakar : 2.700 liter, dengan tambahan tangki eksternal 1.500 liter.
Jarak Operasional : 160 km (Jalan Raya), 62 km (Off-Road)
Kecepatan Max. : 20 kmph
Kecepatan Rata-rata : 18 kmph



Sunday, September 25, 2016

Carro Armato P.26/40, Tank Terbaik Milik Italia


Carro Armato P.26/40, atau bisa disingkat P.26/40 adalah tank medium milik Angkatan Darat Italia semasa Perang Dunia Kedua. Tank ini dipersenjatai dengan senapan Anti-Tank berkaliber 75 mm dan senapan mesin ringan Breda kaliber 8 mm sebagai persenjataan tambahan, dan ditambah lagi dengan senapan Anti-Aircraft ringan sebagai senjata Co-Axial opsional.

Tank P.26/40 di halaman pabrik Fiat-Ansaldo, 1943.

Huruf “P” adalah singkatan dari kata “Pesante” atau berarti “Berat” dalam bahasa Italia. Dalam kemiliteran Italia, tank ini dianggap sudah memenuhi standar tank kelas Berat, tetapi menurut standar internasional tank ini diklarifikasikan dalam tingkat medium.

Pendesainan tank ini dimulai pada tahun 1940, tank ini awalnya direncanakan akan memiliki bobot 20 ton (supaya memungkinkan melewati jembatan ponton), dengan persenjataan utama berkaliber 47 mm, 2 senapan mesin dan 5 orang awak. pembangunan berjalan lancar dan cepat, kecuali untuk bagian mesin. Sedikit ada konflik antara anggota Staff militer Italia. Beberapa memilih mesin Diesel, beberapa yang lainnya memilih mesin bensin.

Tank P.26/40 yang dipersembahkan untuk 
Hitler oleh Mussolini. Prussia Timur, 1943.

Long March partisan anti-Fasis dengan tank P.26/40 rampasan 
mereka. Novara, 1943.

P.26/40 milik Wehrmacht. 

Kru tank P.26/40 dan tank mereka. 

P.26/40 milik Wehrmacht yang ditinggalkan kru-nya. 
Austria, 10 Mei 1945.

Armor didesain dengan  ketebalan sampai 40-50 mm di bagian depan dan 30-40 mm pada sisi samping dengan plate miring. Sebenarnya. Armor setebal ini mampu melindungi tank dari senjata-senjata Anti-Tank ringan seperti QF-2 milik Inggris. Meskipun begitu, pemasangan armor tank ini masih menggunakan sistem paku, yang mana sistem paku armor ini adalah cara lama, kebanyakan pemasangan armor tank di Perang Dunia Kedua sudah menggunakan sistem las.


Bagian depan dan belakang tank P.26/40.

Senjata utama tank ini memiliki kaliber 75mm dan memiliki kecepatan muzzle sekitar 700 m / s. Pelurunya bisa menembus armor dengan tebal 70-80mm dari jarak 500 meter, cukup menakjubkan untuk kalangan kendaraan tempur Italia. Untuk persenjataan sekunder, tank ini memiliki 2 senapan mesin, yang salah-satunya adalah senapan Co-Axial yang dapat digunakan untuk senjata Anti-Aircraft.

Sayangnya, tank ini hanya diproduksi secara terbatas karena keburu Mussolini dikudeta. Selama tahun 1940-1943, tank ini berhasil diproduksi hanya sekitar 100 unit. Setelah Mussolini dikudeta, produksi tank ini sempat terhenti dan kemudian diambil alih oleh Wehrmacht. Wehrmacht banyak memproduksi tank ini tanpa mesin, dan hanya digunakan untuk sistem pertahanan statis.

Camo warna hijau Olive Drab seperti ini 
biasanya digunakan oleh Italia.


Sedangkan 2 jenis camo pattern seperti ini biasanya 
adalah milik Wehrmacht. Tetapi tidak menutup kemungkinan 
Italia juga menggunakan camo pattern tersebut. 

Dimedan pertempuran, biasanya tank ini digunakan untuk kendaraan pelopor (pelindung) dalam barisan pasukan Italia. Pada akhir tahun 1944, tank ini tidak lagi digunakan sebagai kendaraan tempur, tapi hanya sebatas sebagai pertahanan statis. Tidak banyak riwayat tempur kendaraan ini.

Spesifikasi (P.26/40)

Type : Tank kelas medium
Negara Asal : Italia
Desain : 1940
Tahun Produksi : 1943-1944
Digunakan oleh : Italia, Nazi Jerman
Produsen : Ansaldo
Armor : 50mm (depan), 45mm (samping), 20mm (atas)
Berat : 26 ton
Panjang : 5.80 m
Lebar : 2.80 m
Tinggi : 2,5 m
Awak : 4 orang (Komandan / penembak, loader, driver, radio operator)
Persenjataan Utama : 75 mm L/34
Persenjataan Tambahan : 2 unit, 8 mm Breda 38
Mesin : V-12 SPA 342 diesel, 24 liter max. (420 hp)
Suspensi : Semi-Eliptical Leaf Spring Bogies
Jarak Operasional : 280 Km
Kecepatan Max. : 40 kmph (di Jalan raya), 25 kmph (Off-road)


Varian :

P.26/40 : Varian Original
P.26 : Varian Kelas Ringan, Hanya Prototype
P.43 : Menggunakan kaliber 90mm, Hanya Prototype
P.43bis : Menggunakan mesin 480 hp, Hanya Prototype

Semovonte 149/40 : Kendaraan Self-Propelled Gun yang menggunakan chassis tank P.26/40, Hanya diproduksi 1 unit, Tidak pernah digunakan dalam pertempuran.