Friday, September 30, 2016

Tank-Tank Amfibi Jepang Pada Perang Dunia Kedua

Sebenarnya militer Jepang banyak membuat tank-tank dan kendaraan amfibi lainnya, tetapi yang paling banyak terlihat cuman 3 jenis. Yaitu Type-2 Ka-Mi, Type-3 Ka-Chi dan Type-4 Ka-Tsu.

Type-2 Ka-Mi 


Tank Ka-Mi mengarungi lautan

Type-2 Ka-Mi, atau bisa disingkat Ka-Mi saja, adalah tank amfibi pertama milik Angkatan Laut Kekaisaran Jepang. Dikarenakan pada saat itu di pulau-pulau pasifik jarang terdapat fasilitas pelabuhan yang memadai, kapal-kapal pengangkut pasukan tidak bisa menurunkan pasukan disembarang tempat. Lalu lahirlah tank Ka-Mi, sebagai jawaban atas masalah ini.

Para desainer tank Ka-Mi memilih tank Type-95 Ha-Go sebagai dasar rancangan mereka. Bagian internal tank Ha-Go meliputi bagian mesin, transmisi, suspensi dan bagian permesinan lainnya dibiarkan untuk nantinya dipasangkan pada Ka-Mi. Sementara bagian luarnya dirombak habis-habisan.

Tank ini mempunyai 2 bagian alat pengapung, internal dan eksternal. Ada 2 alat pengapung eksternal, yaitu yang dipasangkan pada depan dan belakang tank. Pengapung ini bisa dibongkar pasang, biasanya pengapung eksternal ini di bongkar saat berada di daratan, supaya tidak terlalu ribet.

Sedangkan pengapung internal berada di bagian bawah glacis, pengapung ini berupa ruangan-ruangan hampa yang dibagi menjadi beberapa bagian untuk meminimalisir bahaya tenggelam, jika ada saat salah satu bagian kompartmen bocor atau kemasukan air.


 Barisan tank Ka-Mi tanpa pengapung di Saipan.

 Sebuah tank Ka-Mi yang sudah setengah hancur, Saipan 1944.

Tank Ka-Mi rampasan milik Sekutu, Rabaul 1945


Beberapa tank Ka-Mi yang diangkut oleh kapal Jusokan-class

Tank ini juga memiliki kubah cerobong asap yang dihubungkan pada pipa knalpot. Cerobong asap ini wajib dipasangkan ketika akan digunakan berjalan di air, supaya knalpot tidak kemasukan air. Benda ini juga bisa dibongkar pasang.

Selain pengapung dan kubah cerobong asap yang bersifat portable (bisa dibongkar-pasang), tank ini juga memiliki kubah tambahan yang bisa dipasangkan pada bagian atas turret untuk navigasi saat berada di perairan. 

Ka-Mi memiliki meriam berkaliber 37mm sebagai persenjataan utama, dan 2 unit senapan mesin Type-97 kaliber 7.7mm sebagai persenjataan tambahan. Satu unit dipasang secara Co-Axial. Satunya lagi dipasang pada bagian hull frontal, senapan mesin dibagian hull ini tidak bisa digunakan ketika berada di air, karena akan tertutup oleh alat pengapung. 

Sementara armornya sangatlah tipis, hanya sekitar 6-12mm saja. Kebanyakan tank-tank amfibi memang didesain untuk tidak terlalu berbobot, karena kalo terlalu berat nanti tenggelam dan jadilah kapal selam, awokawoakwok.

Ka-Mi banyak terlihat pada awal-awal perang, dimana tank ini banyak ditugaskan disekitar bagian selatan Pasifik, Kepulauan Marshall, Kepulauan Mariana, Saipan, termasuk Filipina dan Indonesia. Ka-Mi pertama kali digunakan dalam pertempuran Guadalcanal pada 1942. Banyak Ka-Mi terlihat juga di pertempuran pulau Leyte pada 1944, dimana tank Ka-Mi ini digunakan untuk mengangkut pasukan Rikusentai dari Teluk Ormoc. 

Spesifikasi

Nama Resmi : Toku-Ni-Shiki Uchibitei Ka-Mi (特二式 内火艇カミ) 
Type : Tank Amfibi Kelas Ringan
Dirancang : 1941
Diproduksi : 1942-1943
Jumlah Produksi Total : 184 unit
Perang : Perang Dunia Kedua
Pengguna : Dai Nippon Teikokku Kaigun (Angkatan Laut Kekaisaran Jepang)
Berat : 12.5 ton (9.15 ton jika tanpa alat pengapung eksternal)
Panjang : 7.42 m (4.80 m jika tanpa pengapung eksternal)
Lebar : 2.8 m
Tinggi : 2.34 m
Awak : 5 Orang
Armor : 6-12 mm
Persenjataan Utama : meriam Type-1 37mm
Persenjataan Tambahan : 2 unit, senapan mesin ringan Type-97 7.7mm 
Mesin : Mitsubishi A6120VDe 6-Cylinder diesel, dengan kekuatan 115 hp
Jarak Operasional : 170 km (daratan), 140 km (perairan)
Kecepatan Max. : 37 kmph (daratan), 10 kmph (perairan)

Type-3 Ka-Chi

Type-3 Ka-Chi

Type-3 Ka-Chi awalnya akan digunakan sebagai pengganti tank amfibi sebelumnya, yaitu Type-2 Ka-Mi. Berbeda dengan Ka-Mi yang diluncurkan lewat media kapal, Ka-Chi diluncurkan menggunakan media kapal selam.

Tipe 3 Ka-Chi didasarkan pada chassis tank Type-1 Chi-Da, yang mana membuat Ka-Chi memiliki armor lebih tebal daripada Ka-Mi. Sama dengan Ka-Mi, pengapung dan kubah cerobong asap Ka-Chi bersifat Portable, tetapi kadang para kru membiarkan pengapung ini terpasang terus supaya tidak terlalu ribet bolak-balik memasang-melepas pengapung jika saatnya nanti dibutuhkan menyebrangi perairan.

Ka-Chi mempunyai meriam berkaliber 47 mm sebagai persenjataan utama, meriam dari tank ini adalah meriam yang sama yang digunakan pada tank Type 97-Shinhoto Chi-Ha. Sedangkan 2 unit senapan mesin ringan Type-97 dipasangkan pada hull dan satunya lagi dipasangkan secara Co-Axial dibagian belakang turret.

Selama masa produksinya (1943-1945), tank Ka-Chi hanya diproduksi sangat-sangat terbatas, yang hanya kira-kira 19-20 unit saja. Hanya 1 unit yang pernah ditugaskan di Asia Tenggara, sisanya hanya digunakan untuk latihan dan patroli dalam negri. Tank ini diproduksi dalam jumlah kecil bukan karena Jepang kehabisan sumber daya, tetapi karena saat itu Jepang sudah kehilangan minat dalam pengembangan tank milik mereka dan lebih condong mengembangkan kendaraan-kendaraan tempur lain, seperti pesawat dan kapal.



Ka-Chi, tanpa pengapung dan dengan pengapung
dan sebuah orang...

Spesifikasi

Nama Resmi : Toku-San-Shiki Uchibitei Ka-Chi (特三式内火艇カチ)
Type : Tank Amfibi Kelas Medium
Negara Asal : Jepang
Pengguna : Dai Nippon Teikokku Kaigun (Angkatan Laut Kekaisaran Jepang)
Dirancang : 1942-1943
Diproduksi : 1943-1945
Jumlah Produksi Total : 19-20 unit
Berat : 28.7 ton (dengan pengapung)
Panjang : 10.3 meter (dengan pengapung)
Lebar : 3 meter (dengan pengapung)
Tinggi : 3.82 meter (dengan pengapung)
Kru : 7
Armor : 50mm
Persenjataan Utama : meriam Type-1 kaliber 47mm
Persenjataan Tambahan : senapan mesin ringan Type-97 kaliber 7.7mm
Mesin : Mitsubishi Type-100 V-12, diesel, 240 hp
Jarak Operasional : 320 km
Kecepatan Max. : 32 kmph (daratan), 10 kmph (perairan)


Type-4 Ka-Tsu

Ka-Tsu rampasan milik Sekutu, Kure 1945


Seperti inilah kira-kira Ka-Tsu jika dibuat gambaran

Sebenarnya kendaraan ini bukanlah sebuah tank amfibi, tetapi lebih mirip sebuah kendaraan pengangkut barang.

Pengalaman tempur Jepang di Kepulauan Solomon pada tahun 1942 mengungkapkan betapa susahnya pengiriman suplai didaerah pasifik, yang mana hal ini mendorong militer Jepang untuk memulai pengembangan kendaraan amfibi ini, yang mana kemudian Komandan Hori Motoyoshi ditunjuk untuk membuat desain awal kendaraan tersebut.

Tugas utama Ka-Tsu adalah untuk mengangkut kargo suplai dan pasukan infanteri. Tank ini hanya dilengkapi dengan 2 buah torpedo dengan berat masing-masing 1 ton sebagai persenjataan utama, ditambah dengan 2 unit senapan mesin berkaliber 13mm. Sementara armornya sendiri sangatlah tipis, hanya sekitar 10mm pada bagian kemudi, dan sedikit tambahan ketebalan armor pada bagian penumpang, mungkin sekitar 15-20mm. Tak seperti Ka-Mi dan Ka-Chi, pengapung Ka-Tsu berada dibagian internal dan bersifat permanen.

Awalnya Ka-Tsu akan digunakan untuk menyerang kapal-kapal Sekutu yang berlabuh di Atol secara diam-diam, karena kapal-kapal yang berlabuh tersebut tidak mudah diserang dengan cara biasanya. Tetapi hal ini tidak pernah direalisasi keburu perang sudah berakhir dan akhirnya Ka-Tsu hanya digunakan untuk kendaraan pengirim suplai dan sebagai Landing Craft.

Kekurangan fatal Ka-Tsu adalah mesinnya yang kurang bertenaga, membuat kendaraan ini sangat lambat dan sering mogok. Selain itu, mesinnya juga sangat berisik.

Ka-Tsu adalah tank amfibi terakhir yang dibuat oleh Jepang saat Perang Dunia Kedua.

Nama Resmi : Toku-Yon-Shiki Uchibitei Ka-Tsu (特四式内火艇カツ)
Dirancang : 1942-1943
Diproduksi : 1944
Jumlah Produksi Total : Hanya beberapa unit siap tempur, 90 unit prototype
Berat : 16 ton
Panjang : 11 m
Lebar : 4 m
Tinggi : 2.25 m
Awak : 5 orang
Persenjataan Utama : 2 buah torpedo
Persenjataan Tambahan : 2 unit Senapan Mesin Berat kaliber 13mm
Kecepatan Max. : 10 kmph (perairan)


Pada masa akhir perang, banyak dari ketiga jenis tank amfibi ini dikubur didalam tanah oleh tentara Jepang sendiri tanpa alasan yang jelas. Mungkin mereka takut desain tank mereka dijiplak oleh Sekutu (.___.)