Wednesday, August 31, 2016

M30 Luftwaffe Drilling

M30 Luftwaffe Drilling, adalah senjata darurat yang dikeluarkan untuk pilot-pilot Luftwaffe (Angkatan Udara Nazi Jerman) selama Perang Dunia Kedua. Senjata ini dimaksudkan untuk pertahanan diri dan berburu jika ada saatnya pesawat mereka tertembak jatuh, selagi menungu tim penyelamat datang.

Jejeran senapan M30 Luftwaffe Drilling yang sudah dibersihkan 
dan siap untuk dipakai latihan.

Seorang perwira Luftwaffe memberi pengarahan pada anak buahnya.

Senapan ini mulai dikenalkan pada tahun 1930 oleh perusahaan senjata api ternama, J.P Sauer & Sohn. Sebelum perang, senapan ini dijual secara komersial, M30 ini biasanya digunakan untuk kegiatan olahraga berburu dan kompetisi menembak. M30 mempunyai 3 lubang barrel, 2 barrel besar berisi 2 butir peluru 12-Gauge, dan barrel yang kecil berisi 1 butir peluru senapan 9.3x74mmR.

Saat Adolf Hitler memulai operasi militer di Afrika Utara pada tahun 1941, M30 mulai diadopsi untuk digunakan menjadi persenjataan militer. Karena biaya produksinya yang sangat-sangat mahal sekali, senapan M30 hanya diperuntukan untuk para pilot Luftwaffe dan jumlahnya sangat terbatas. Lagipula, senapan berjenis Shot-Gun seperti ini tidak efektif untuk senjata militer, karena Fire Rate-nya yang terlalu rendah.


Senapan M30 Luftwaffe Drilling.



Lubang Barrel senapan M30 Luftwaffe Drilling.

Biasanya senapan ini disimpan dalam box alumunium, bersama dengan paket amunisi yang mana berisi 20 butir 9.3x74mmR, 45 butir peluru 12-Gauge, 20 butir peluru hampa dan beberapa butir peluru yang khusus untuk menembak burung. Tak lupa juga 1 box perangkat perawatan senapan. Total berat paket ini sekitar 15 Kg.



Box alumunium dan paket didalamnya.


Spesifikasi

Type : Kombinasi Shot-Gun dan Rifle
Negara Asal : Nazi Jerman
Perang : Perang Dunia Kedua
Produsen : J.P Sauer & Sohn
Diproduksi (Militer) : 1941-1942, total 2.456 unit
Berat : 3.4 Kg
Panjang : 1066mm
Panjang Barrel : 650mm
Catridge : 2x 12-Gauge, 1x 9.3x74mmR
Jarak Tembak Maksimum : 30-45 Meter
Action : Blitz Lock System
Feeding System : Manual Load, peluru dimasukkan satu persatu

MP-40


MP-40, atau Maschinenpistole 1940, adalah salah-satu senjata yang paling populer pada Perang Dunia Kedua. Senjata ini berjenis SMG (Sub-Machine Gun), dan memakai kaliber 9x19mm Parabellum. Dirancang oleh Heinrich Vollmer pada tahun 1938. Sebenarnya, MP-40 adalah versi "Low-Budget" dari MP-38. Yang mana MP-38 ini hanya diproduksi secara terbatas karena masalah biaya.


 Senapan MP-40.

Pasukan Wehrmacht dan senapan MP-40nya. 
Front Timur, 1944.

Pasukan Australia dan senapan MP-40 rampasannya.

MP-40 adalah jawaban dari permintaan Heereswaffenamt (Departemen Persenjataan Nazi Jerman) untuk mendesain senapan baru yang mengadopsi desain MP-36. Heereswaffenamt juga menambahkan kalau senapan baru ini harus mempunyai box Magazen dengan kapasitas besar untuk menyaingi senapan PPSh-41 milik Soviet dan Suomi KP/-31 milik Finlandia yang keduanya menggunakan Magazen berbentuk drum, sehingga bisa memuat banyak peluru.

Salah satu fitur unik dari MP-40 adalah adanya sebuah bantalan baja diujung barrel, bantalan ini berfungsi sebagai "Tripod" saat digunakan pada sisi-sisi Half-Track Sd.Kfz.251 "Hanomag". Sehingga memungkinkan pengguna untuk menembak dengan stabil.



 Salah satu fitur unik yang hanya ada di senapan MP-40.

MP-40 juga mempunyai popor yang bisa dilipat supaya lebih mudah dibawa-bawa, meskipun senapan ini bukanlah pelopor senjata dengan popor lipat, tetapi senjata dengan popor lipat seperti ini masih terdengar asing dimasa itu. Salah satu kelebihan lainnya dari senapan ini ialah recoil yang relatif kecil jika dibandingkan dengan senapan lainnya yang sejaman. 

Tetapi, MP-40 mempunyai barrel-nya yang mudah panas dan sangat sering mengakibatkan luka bakar pada tangan orang yang menggunakannya. Tidak hanya itu, dikarenakan desainnya yang sedikit menggunakan bahan-bahan Isolator. Mengakibatkan MP-40 menjadi mudah panas atau mudah dingin ketika digunakan di daerah yang bersuhu ekstrem, seperti di medan Russia atau Afrika Utara. 

Dibeberapa kesempatan, pasukan US sering menukar senapan Thompshon M1A1 mereka dengan MP-40. Alasannya karena MP-40 ini memiliki kecepatan tembakan yang relatif lambat. Membuatnya lebih mudah dikontrol, sehingga lebih akurat. Di sisi lain, MP-40 juga cukup ringan.


2 perwira Jerman yang bersiap untuk memimpin serangan guna merebut 
sebuah jalan di kota Stalingrad, Oktober 1942. 

Seorang pasukan Jerman yang memberi aba-aba berhenti untuk 
temannya yang bersenjatakan penyembur api dibelakangnya.

 Tak lupa membersihkan senapan selagi ada waktu luang.

Bujug buset, masih sempet aje bawa souvenir segini banyaknya.
Itu mau di kiloin atau gimana bang ? wakakak (.___.)

Oleh para kalangan pasukan US, senapan ini sering disebut "Schmeisser". Dan Schmeisser ini adalah perancang senapan MP-18. Yang mana MP-18 ini adalah "nenek moyang"-nya MP-40. Tetapi pada faktanya, Hugo Schmeisser tidak punya campur tangan apapun dalam pendesainan senapan MP-40. Beberapa pasukan Sekutu juga menjuluki MP-40 sebagai "Burp-Gun", karena suara tembakannya yang cukup aneh.


Spesifikasi (MP-40 original design)

Tipe : Sub-Machine Gun
Negara Asal : Nazi Jerman
Pengguna Resmi : Nazi Jerman, Italia, Finlandia, China.
Perang : Perang Dunia Kedua, Perang Vietnam, Perang Korea.
Designer : Heinrich Vollmer, pada 1938.
Produsen : Erma Werke, Steyr-Mannlicher, Haenel.
Diproduksi : 1940-1945, total 1.1 juta unit
Berat : 3.97 Kg
Panjang : 833 mm, 630 mm (popor dilipat).
Panjang Barrel : 251 mm
Sistem : Straight Blowback, Open Bolt.
Catridge : 9x19mm Parabellum, 32 butir peluru per box.
Fire Rate : 500-550 tembakan per menit.
Muzzle Velocity : 400 m / s
Jarak Tembak Efektif : 100-200 meter
Jarak Maksimum Tembakan : 200 meter

Varian :

MP-38 : Model awal yang tidak banyak diproduksi, karena masalah biaya.

MP-40 (Original Design)

MP-40/I : MP-40 yang dilengkapi dengan Dual Magazen Slot, mulai muncul pada 1942, dan jumlahnya sangat terbatas.

MP-41 : MP-40 dengan popor kayu



MP-38, bentuknya sih nggak beda-beda amat sama MP-40.


MP-40/I, sangat unik.


MP-41

INFO TAMBAHAN : menggunakan box Magazine sebagai grip menyebabkan kerusakan pada Feeding System. Yang mengakibatkan beberapa kerusakan fatal seperti peluru yang macet atau bahkan peluru bisa meledak di dalam Magazen. 


Tata cara memegang senapan MP-40 dengan benar.



Merah : Tidak aman untuk digunakan sebagai grip.
Kuning : Daerah yang mudah panas.
Hijau : Daerah yang seharusnya dijadikan grip.




Tuesday, August 30, 2016

Karl-Heinz Rosch, Tentara Jerman Yang Paling Dihormati Orang Belanda

Karl-Heinz Rosch (3 Oktober 1926 - 6 Oktober 1944)

6 Oktober 1944, hanya berselang 3 hari setelah Rosch berulang tahun yang ke-18. Rosch bersama dengan anggota pletonnya saat itu ditugaskan untuk membuat pertahanan disebuah perternakan di desa kecil disekitar Goirle. Tiba-tiba pasukan sekutu muncul dan langsung menembaki ke arah pertahanan mereka. Anggota pleton Rosch saat itu langsung kocar-kacir menuju ruangan bawah tanah untuk bersembunyi.

Tapi Rosch tidak juga bangkit dari tempatnya, dia melihat 2 orang anak si petani masih berada di halaman. Tanpa pikir panjang, Rosch langsung berlari dan merangkul kedua anak tersebut untuk membawa mereka ketempat aman.

Setelah dia memastikan kedua anak tadi sudah masuk ke dalam ruangan bawah tanah, dia pun bergegas kembali ke pos-nya. Belum satu langkah, tiba-tiba sebuah granat tangan yang dilemparkan pasukan Sekutu mendarat tepat didepannya. Granat tersebut meledak dan membunuhnya.

Foto Rosch yang lainnya. Kalo diliat lagi, mukanya kayak si Norman 
yang di film Fury (2014). but i dunno...

Sayangnya, kisah heroik Karl-Heinz Rosch ini dirahasiakan oleh pemerintah Belanda selama 60 tahun, dengan alasan hanya karena Rosch adalah pasukan penjajah. Bahkan orang tua dari Rosch pun tidak mengetahui dimana dan bagaimana putranya meninggal. Baru pada tahun 2000'an, seorang saksi mata kejadian berani bersaksi bahwa kisah itu benar, pemerintah Belanda pun akhirnya mau mengakuinya.


Riet Van Der Louw dan patung tanah liatnya.


Sementara yang ini adalah versi tugu yang dari perunggu.



 Peresmian tugu memorial Rosch yang dihadiri beberapa kerabat dan tetangga sekitar.

Pada November 2008, pematung asal Belanda, Riet Van Der Louw, membuat patung memorial dari tanah liat untuk mengenang aksi heroik Rosch. Yang kemudian membuat para warga sekitar terharu dan mau menyisihkan sedikit uangnya untuk membeli sebuah tugu perunggu kecil yang nantinya akan dipajang didepan halaman rumah sang anak petani tersebut.

Makam Rosch.

Friday, August 26, 2016

Molotov Cocktail, Senjata Sederhana Dengan Sejarah Unik

Molotov Cocktail, atau Bom Molotov, adalah sebuah bom pembakar yang sangat sederhana dan murah. Saking sederhananya, semua orang bisa membuat bom ini dari peralatan rumah tangga sehari-hari. Itulah sebabnya bom ini banyak digunakan oleh para demonstran, penjahat, gangster, berandalan, preman dan kelompok terorisme. Selain sederhana dan murah, bom ini juga memberikan efek terbakar yang cukup signifikan.

Bom Molotov awalnya digunakan oleh para pejuang Finlandia untuk mempertahankan tanah mereka dari upaya penjajahan pasukan Uni Soviet pada Perang Musim Dingin tahun 1939.


Pasukan Infanteri Jerman merakit bom Molotov.

Partisan Perancis dan dibantu oleh beberapa pasukan sekutu menyiapkan 
bom Molotov untuk penyerbuan pembebasan Paris.

Bom ini sangat ampuh untuk melawan tank-tank milik Soviet, mekipun tidak bisa memberikan kerusakan pada tank tersebut. Tetapi efek bakarnya sangat kuat hingga memaksa para crew untuk keluar. Jika pun para crew berhasil keluar dari tank, mereka akan dihadapkan oleh para pejuang Finlandia yang sudah siap menembaki mereka.


Rekomendasi target lemparan Molotov untuk melumpuhkan tank.

Btw, nama "Molotov Cocktail" ini awalnya adalah sebuah sindiran terhadap Vyacheslav Molotov, yang mana ia adalah Menteri Luar Negeri Soviet pada masa rezim Komunis Josep Stalin. Mulanya, Angkatan Udara Soviet sering melanggar batas negara dan mengebom wilayah-wilayah Finlandia. Tetapi Vyacheslav malah mengatakan ke media massa kalau pemerintah Soviet selalu mengirimkan bantuan pangan lewat udara ke wilayah Finlandia. Lalu oleh para pejuang, bom-bom ini dinamai "Molotov's Bread Basket", atau yang berarti "Wadah Roti Molotov". Karena itulah diciptakannya "Molotov Cocktail" (Cocktail = minuman beralkohol), yang mana Molotov Cocktail ini ceritanya untuk menemani "hidangan" Molotov's Bread Basket tersebut.


"Molotov's Bread Basket", adalah bom yang bernama asli RRAB-3, bom ini berjenis Cluster Bomb.
Yang mana berarti bom ini memiliki ribuan butir bom-bom kecil didalamnya yang akan menyebar kesegala arah setelah cangkang luarnya mengelupas.


Vyacheslav Molotov.

Puluhan botol bom Molotov milik pasukan Finlandia yang 
disita oleh tentara Soviet.

Sebenarnya, senjata ini hanya digunakan oleh para pejuang Finlandia. Tetapi lama kelamaan, negara-negara seperti Nazi Jerman, Jepang, Inggris, Amerika dan bahkan Soviet sendiri juga ikut-ikutan menggunakan Molotov Cocktail ini. Konon, pejuang Indonesia juga sering menggunakan bom Molotov untuk pengganti granat tangan yang pada saat itu tentulah jumlahnya sangat-sangat terbatas. 

Seorang pasukan Amerika dengan bangga berpose dengan bom Molotov 
rampasan milik pasukan Jerman di Normandia. 

Pasukan Amerika dan beberapa bom molotov rakitan mereka. 


Tuesday, August 23, 2016

Decima Flottiglia MAS, Pelopor Pasukan Katak Modern

Selama Perang Dunia ke-2, militer Italia memang selalu dianggap remeh dan diragukan kemampuannya. Tapi tidak untuk unit yang satu ini.

Emblem pasukan Katak Flottiglia MAS

Decima Flottiglia MAS, atau Decima Flottiglia Mezzi d'Assalto. Juga dikenal sebagai La Decima atau Xa-MAS. Merupakan sebuah unit komando khusus elit Pasukan Amfibi yang dibentuk dan dikomando oleh Regia Marina (Angkatan Laut Italia) pada masa rezim Benito Mussolini.

Keganasan unit ini tidak bisa diragukan lagi, unit ini menjadi mimpi buruk bagi kapal-kapal perang atau bahkan kapal-kapal suplai milik sekutu yang sedang berlabuh. Pengerahan pasukan kedalam air seperti ini adalah strategi perang baru yang cukup unik saat itu.


Seorang anggota Pasukan Xa-MAS dan seragam renangnya

Poster perekrutan anggota baru Xa-MAS pada 
masa Republik Sosial Italia (1943-1945)

Decima Flottiglia mulai dibentuk pada tahun 1941. Selama 3 tahun aktif, unit ini berhasil menunjukkan keganasannya dan membuat Angkatan Laut sekutu kalang-kabut. Bukan hanya kapal-kapal perang yang menjadi target oleh unit ini, tetapi kapal-kapal dagang dan kapal pengirim suplai juga turut menjadi mangsa. Oleh karenanya, Adolf Hitler dengan terus terang pernah menyatakan bahwa dirinya menyesalkan hal tersebut, Hitler lebih berharap pasukan tersebut bisa menjarah suplai-suplai dari kapal sekutu daripada menghancurkannya.  


Beberapa anggota Xa-MAS sedang menginspeksi torpedo mereka
yang nantinya akan digunakan

Sisa-sisa torpedo SLC di museum Roma


Dalam menjalankan operasinya, unit ini menggunakan sebuah torpedo berkekuatan ledak tinggi yang sudah dimodifikasi supaya bisa dinaiki dan digerakkan, yang diberi nama SLC (Siluri a Lenta Corsa), tetapi dijuluki sebagai "Maiale" oleh kalangan pasukan ini. Cara kerja torpedo ini seperti menaiki sebuah kapal, dimana saat para kru sudah menentukan target, mereka akan megunci kemudi sehingga bisa melaju dengan lurus. Sementara para kru menjauh dari area ledakan.


Beberapa pasukan Xa-MAS dengan Speedboat mereka

Sebelum diciptakannya torpedo SLC, unit ini menggunakan kapal cepat kecil (Speedboat) yang dirancang untuk membawa bahan peledak seberat kira-kira 300 Kg. Cara kerjanya sama dengan menggunakan SLC. Hanya saja Speedboat ini melaju terlalu kencang, sehingga berkemungkinan sasaran tidak akurat. Selain itu, biaya produksi juga lebih mahal.


Junio Valerio Borghese, salah satu pemimpin unit Xa-MAS

Setelah runtuhnya rezim Fasis Italia pada tahun 1943, unit ini direkrut oleh militer Nazi Jerman untuk menjadi pasukan pembantu anti-Partisan. Dan pada 26 April 1945, Decima Flottiglia dibubarkan oleh Junio Valerio Borghese dan pemimpinnya diadili.

Daftar keseluruhan korban unit Xa-MAS :

- Maret 1941 (Suda Bay) : Kapal penjelajah HMS York, Kapal Tanker "Pericles"

- September 1941 (Gibraltar) : Kapal Tanker "Denby Dale" dan "Fiona Shell", Kapal Motor ringan "Durhamm"

- Desember 1941 (Alexandria) : Kapal perang HMS Queen Elisabeth dan HMS Valiant (tetapi 2 kapal ini berhasil selamat dan diperbaiki lagi), Kapal Tanker "Sagona", Kapal Destroyer HMS Jarvis

- Juni 1942 (Sebastopol) : Transport Militer (milik Soviet), dan juga 2 kapal selam (yang juga milik Soviet)

- Juli 1942 (Gibraltar) : Steamship "Meta", "Shuma" dan "Baron Douglas"

- Agustus 1942 (El-Daba) : Kapal Destroyer HMS Eridge

- September 1942 (Gibraltar) : Steamship "Raven's Point"

- December 1942 (Algier) : Steamship "Ocean Vanquisher", "Berta" dan "Armattan", kapal tanker "Empire Centaur", Transport Militer N.59 (milik US)

- Mei 1943 (Gibraltar) : Steamship "Pat Harrison", "Mahsud" dan "Camerata"

- Juli 1943 : kapal motor "Orion" (Alexandretta) dan "Kaituna" (Mershina)

- Agustus 1943 : kapal motor "Fernplant" (Alexandretta), Steamship "Harrison Gray Otis" dan "Stanridge", kapal tanker "Thorsovni" (Giblartar)












Monday, August 22, 2016

Fu-Go



Fu-Go (ふ号) atau Fusen Bakudan, adalah senjata eksperimental milik Jepang yang dimaksudkan untuk menyerang mainland Negara Amerika pada fase akhir Perang Dunia Kedua.


Balon Fu-Go yang siap untuk dilepaskan

Salah satu balon yang tetangkap oleh Pasukan 
Marinir Amerika di samudera Pasifik

Beberapa balon lain juga tertangkap di kota Alturas, California

Rencana dan hasil

Senjata ini mempunyai bentuk seperti balon udara tanpa awak dengan balon besar berisi hidrogen yang dirancang untuk membawa bom-bom berjenis Anti-Personel dengan berat antara 12-15 Kg. Senjata ini rencananya akan digunakan untuk menyerang hutan, lahan pertanian dan juga kota-kota padat penduduk di Amerika. Karena pada saat itu Jepang sudah mulai putus asa untuk menahan seragan pasukan Sekutu, dan mulai berpikir untuk menyerang langsung ke pusat mainland Amerika. Tapi sayangnya senjata ini tidak efektif dan bahkan saya rasa gagal total.

Ada 2 jenis rancangan balon Fu-Go. Yang pertama disebut Type-B, varian ini dirancang oleh pihak Angkatan Laut Kekaisaran Jepang. Mempunyai balon berdiameter 9 m, terbuat dari sutra yang dilapisi oleh karet. Type-B ini awalnya hanya digunakan untuk ujicoba.

Tipe kedua adalah balon pembawa bom utama. Mempunyai balon berdiameter 10 m, tipe ini mempunyai pondasi yang lebih kokoh, karena memang dirancang untuk membawa bom seberat 12-25 Kg tersebut. Yang nantinya bom tersebut akan meledak secara otomatis ketika bahan bakar balon habis.

Pada awalnya, balon Fu-Go terbuat dari sutra yang dilapisi dengan karet. Tetapi karena mudah bocor, maka bahan pembuatan balon tersebut diganti dengan kertas Washi. Kertas Washi adalah kertas tradisional Jepang yang biasanya dipakai untuk membuat kaligrafi dan banyak kerajinan seni lainnya. Kertas Washi dipilih karena sifatnya yang kuat dan tidak mudah basah.

Bom-bom yang paling sering digunakan adalah:

- Bom Type-92 dengan berat 15 Kg, tipe ini memakai Asam Pikrat
- Bom Type-97 dengan berat 12 Kg, memakai campuran bubuk mesiu dan 4.5 kilogram Magnesium
- Bom 5 kilogram, menggunakan campuran Magnesium, Potasium Nitrat dan Barium Oksida.

Pada tahun 1944, Japan Imperial Army Noborito Institute merencanakan mengembangkan virus Anthrax dan Pasteurella Pestis yang nantinya akan dicampurkan juga pada bom-bom yang akan digunakan di balon-balon tersebut. Rumornya Jepang akan menggunakan 20 ton virus totalnya, jumlah ini sudah cukup untuk menghancurkan seluruh Amerika dalam beberapa bulan. Kaisar Hirohito sendiri menyangkal akan hal tersebut, tapi rumor ini cukup membuat pihak berwenang Amerika khawatir.




Ibu-ibu rumah tangga Jepang yang bekerja dipabrik 
pembuatan Balon Fu-Go

Balon ini nantinya akan dilepaskan di beberapa tempat di pesisir pulau Honsu dan nantinya akan terbawa angin laut menuju Amerika. Diperkirakan perjalanan itu akan memakan waktu sekitar 3-5 hari jika angin menghembus dengan kecepatan antara 120-190 Km per jam. Saat dilepaskan, Fu-Go akan berada di sekiar ketinggian 10-11 Km diatas permukaan laut.


Gambar skematik Fu-Go pembawa bom Type-92 berbahasa Inggris

Bom dan komponen peledak lain dari balon Fu-Go

Dari akhir tahun 1944 hingga 1945, Jepang meluncurkan Fu-Go ke daratan Amerika dengan total 9.300 unit balon api. Diperkirakan hanya sekitar 900 unit dari totalnya yang sampai dan meledak di tanah Amerika, sisanya jatuh di samudra pasifik. Bahkan ada beberapa balon yang kembali ke Jepang karena tertiup angin laut yang tidak bisa diperkirakan.

Banyak balon-balon ini mendarat dan meledak dibagian utara Amerika, bahkan Kanada dan Alaska. Kebakaran hutan kecil juga tercatat di wilayah California dan Oregon yang kemungkinan besar disebabkan oleh balon-balon ini.

Ironisnya, dari total keseluruhan seragan balon udara Fu-Go milik Jepang, hanya 6 orang yang meninggal, diantaranya adalah :

1. Elsie Mitchell, usia 26
2. Edward Engen, usia 13
3. Jay Gifford, usia 13
4. Joan Patzke, usia 13
5. Dick Patzke, usia 14
6. Sherman Shoemaker, usia 11

Dikarenakan senjata tersebut kurang efektif dan biaya produksi yang mahal, Jenderal Kusaba diperintahkan untuk menghentikan operasional Fu-Go pada akhir bulan April 1945. Bagaimana pun juga, beberapa hari setelah operasional Fu-Go dihentikan, pesawat B-29 milik Angkatan Udara Amerika telah membombardir habis pabrik Hidrogen utama untuk bahan bakar balon tersebut, sehingga tidak memungkinkan lagi untuk di produksi.


Ujicoba balon Fu-Go

Fu-Go yang jatuh di sekitar 
daerah Kansas City

Balon yang tertangkap di Oregon

Balon yang terjatuh ke samudera Pasifik

Setelah berakhirnya perang, sisa-sisa balon Fu-Go terus ditemukan oleh para arkeolog. 8 unit balon ditemukan di tahun 1945-an, 3 di tahun 1950-an, dan 2 di tahun 1960-an. Pada tahun 1978, beberapa komponen penting dari balon Fu-Go seperti cincin pemberat, sekering, dan barometer ditemukan di dekat Agness, Oregon, dan kini menjadi bagian dari koleksi Historical & Maritime Museum Coos. Sisa-sisa bom dari balon Fu-Go ditemukan di LumbyBritish Columbia, pada bulan Oktober 2014 dan diledakkan oleh tim pembuangan persenjataan dari Royal Canadian Navy.